Eksposkalteng.com, Palangka Raya – Perwakilan (Kaper) Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan survei terhadap sejumlah kecamatan di wilayah pelosok Kalteng. Dari survei itu didapati ada 6 kecamatan yang masuk kriteria Low Access to Cash atau peredaran uang tunainya masih rendah.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan BI Kalteng Taufik Saleh pada acara Training of Trainer (ToT) Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, Kamis 19 Oktober 2023. “Kami telah melakukan survei di 11 Kecamatan, hasilnya ada 6 yang masih sulit terjangkau uang tunai, tidak ada lembaga keuangan atau bank di sana,” ungkapnya.
Enam kecamatan yang masuk kriteria Low Access to Cash tersebut antara lain; Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas, Kecamatan Danau Sembuluh Kabupaten Seruyan, Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan, Kecamatan Uut Murung Kabupaten Murung Raya, Kecamatan Antang Kalang Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan. Keenam kecamatan ini rata-rata secara geografis jauh dari pusat kota.
BI berkewajiban untuk melakukan layanan kas di 6 Kecamatan tersebut agar terjaganya uang layak edar dengan nominal dan jumlah pecahan yang dibutuhkan masyarakat. Antara lain, BI mengintensifkan kas titipan di sebuah Kabupaten, mendorong bank-bank untuk mendirikan semacam kantor kas di Kecamatan yang sulit dijangkau itu sehingga kebutuhan uang tunai masyarakat bisa terpenuhi.
“Kami juga sering sosialisasi langsung, contohnya di Kecamatan Antang Kalang, sekaligus melayani uang tunai masyarakat di sana. Namun, cara ini hanya solusi jangka pendek. Kedepannya memang perlu ada lembaga keuangan melalui kantor cabang dengan skema kas titipan maupun agen bank yang membantu operasional penerimaan maupun penyaluran dana,” pungkasnya.
Editor: Khairunnisa
(at/eksposkalteng.com)