Eksposkalteng.com, Palangka Raya – Kurang lebih sudah 24 ribu liter CaCl2 atau garam ditebar di langit Kalimantan Tengah (Kalteng) selama 3-10 Oktober 2023. Penebaran garam ini merupakan bagian dari operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menghasilkan hujan buatan yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam rangka mengatasi kabut asap dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di bumi tambun bungai tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP-BPK) Kalteng Ahmad Toyib menyampaikan, sejak 3 Oktober sampai 13 Oktober nanti setiap hari dilaksanakan operasi TMC. Dalam satu hari dilakukan dua kali kegiatan penebaran atau penyemaian awan menggunakan garam yang dalam satu kali kegiatan menggunakan 1500 liter garam.
“Setiap hari itu ada 2 sorti penerbangan, dalam satu kali sorti bahan yang digunakan sebanyak 1500 liter. Hal ini dilakukan setiap hari sejak 3 Oktober lalu, jadi tinggal dikalkulasikan berapa banyak bahan yang sudah dipakai sejauh ini,” ujarnya, Selasa 10 Oktober 2023.
Lanjutnya, kegiatan TMC ini dilakukan secara merata di wilayah Kalteng, secara bergantian. Seperti hari ini, kegiatan TMC ditargetkan untuk wilayah Kabupaten Gunung Mas, Kapuas, Barito Selatan, dan Kota Palangkaraya. Sejauh ini, kegiatan TMC dinilai cukup berhasil. Hal ini bisa dilihat dari adanya hujan pada hampir seluruh wilayah Kalteng beberapa hari terakhir. Dampaknya pada upaya penanggulangan karhutla dan kabut asap pun dinilai cukup efektif.
“Yang pasti banyak api permukaan yang padam dan pergerakan perluasan kebakaran sedikit terhambat karena gambut yang basah. Walau begitu, sebagian lokasi masih mengeluarkan asap, sehingga tim dara terus melakukan pendinginan dan pembasahan agar api tidak muncul ke permukaan,” pungkasnya.
Editor : Khairunnisa
(at/eksposkalteng.com)