Eksposkalteng.com, Palangka Raya – Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP-BPK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat sebanyak 50.183 hotspot atau titik panas terdeteksi di wilayah Kalteng dari 1 Januari – 9 Oktober 2023.
Kepala Pelaksana BPBPK Kalteng Ahmad Toyib menyampaikan, jumlah hotspot ini mulai mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan musim kemarau yang meliputi wilayah tersebut.
“Peningkatan mulai terlihat sejak menjelang akhir bulan Juli, kemudian terus meningkat secara signifikan hingga bulan oktober ini. Dari tanggal 1 hingga 9 Oktober saja tercatat sudah ada 15.246 hotspot yang terdeteksi,” ucapnya, Selasa 10 Oktober 2023.
Adapun, sebaran hotspot dimulai dari wilayah terbanyak adalah Kabupaten Pulang Pisau 8496 titik, Kotawaringin Timur 8033 titik, Kapuas 7974 titik, Seruyan 7780 titik, Katingan 4033 titik, Kotawaringin Barat 3142 titik, Sukamara 2620 titik, Barito Selatan 2007 titik, Kota Palangkaraya 2001 titik.
Lanjut, Kabupaten Lamantau 1111 titik, Murung Raya 924 titik, Barito Utara 747 titik, Gunung Mas 663 titik, dan Barito Timur 652 titik. Tingginya angka hotspot di Kalteng ini juga menandakan bahwa potensi terjadinya karhutla masih cukup tinggi. Dalam hal ini, pihaknya terus memaksimalkan upaya penanggulangan karhutla baik melalui jalur darat maupun udara.
“Disamping upaya yang dilakukan satgas udara dan satgas darat, juga ada operasi TMC dari pemerintah pusat untuk menghasilkan hujan buatan. Sejauh ini upaya TMC dinilai cukup berhasil dengan turunnya hujan di sejumlah wilayah Kalteng,” pungkasnya.
Editor : Khairunnisa
(at/eksposkalteng.com)